Riri duduk di ranjang besi itu dengan tubuh terentang, kedua tangannya diikat tali kain kasar ke sisi ranjang, sementara kakinya diikat kuat ke bagian bawah ranjang. Setiap gerakan kecil membuat kulitnya terasa perih, tali itu menggesek pergelangan tangannya hingga meninggalkan bekas merah. Air mata terus mengalir di pipinya, tapi pikirannya menolak menyerah.Ia mulai menggerak-gerakkan tangannya, mencoba melonggarkan ikatan itu. Tali kain itu kasar dan kaku, menekan kulitnya dengan kejam. Riri memutar pergelangan tangannya, menggeliat sekuat tenaga, meski rasa sakit mulai menjalar. Kulitnya robek sedikit, darah merembes di sepanjang pergelangan tangan.Napasnya terengah, keringat dingin membasahi kening. Ia tahu peluangnya tipis, tapi ia tak bisa hanya diam menunggu kematian. Berkali-kali ia menarik dan memutar tangannya, berharap ikatan itu melonggar walau sedikit saja.Suara pintu besi mendadak berderit. Riri terperanjat, tubuhnya menegang. Bobby melangkah masuk dengan wajah datar,
Last Updated : 2025-09-09 Read more