Begitu Arthur menutup pintu kamar tamu, meninggalkan keheningan di belakangnya, Juliete langsung meraih ponselnya lagi. Tangannya gemetar, jemarinya bahkan terasa beku meski pemanas di kamar sudah menyala. Ia menarik napas panjang, menahan sesak di dadanya, lalu menekan nama yang paling dia percaya di daftar kontaknya. Olivia. Satu dering, dua dering—lalu sambungan terhubung. “Julie?” suara Olivia terdengar di seberang, hangat, seperti secercah cahaya kecil di tengah ribuan bayangan yang memburu Juliete. “Oliv… tolong dengarkan aku. Aku…aku kabur dari Blackvale. Dari Jaiden,” suara Juliete nyaris pecah di tengah deru napasnya. Ia bicara cepat, menahan tangis, menceritakan semuanya—tentang diary Margaret, rencananya kabur, bagaimana dia menipu supir Jaiden, hingga kini bersembunyi di mansion milik Arthur. Di seberang, Olivia terdiam cukup lama, hanya terdengar tarikan napas terputus-putus, tanda ia benar-benar tercengang. “Ya Tuhan, apa yang terjadi Julie…” Olivia bertanya he
Last Updated : 2025-07-02 Read more