Alana membeku. Perlahan, ia berbalik dan mendapati Dave berdiri di sana, entah sejak kapan. Dave tidak menatapnya. Matanya yang tajam dan posesif terkunci lurus pada Akram.Sekalipun Dave tersenyum pada Alana, senyuman itu tidak mencapai matanya, seolah Dave sedang mengintimidasinya.Akram, yang tadinya ramah, kini menatap Alana dengan kening berkerut, jelas meminta konfirmasi.“Apa benar jika dia suamimu?” tanya Akram, suaranya terdengar ragu. Sebelum Alana bisa menjawab, sebuah tangan melingkar erat di pinggangnya. Dave menarik tubuh Alana hingga merapat ke sisinya. Tangan itu terasa panas, bahkan melalui lapisan bajunya, dan genggamannya begitu erat.Sebuah klaim kepemilikan yang tak terbantahkan di depan umum.“Jawablah, Sayang,” bisik Dave, suaranya lembut namun terdengar seperti desisan di telinga Alana. “Katakan pada atasanmu siapa aku.” Lalu, Dave menatap Alana dengan senyum penuh arti. Alana beralih pada Akram, tersenyum tipis. “Iya, Dave adalah suamiku.”Wajah Akram seketi
Last Updated : 2025-08-02 Read more