Ada cinta yang lahir untuk dilukai. Dan pagi ini, Ravenstale mencatat awal lukanya. Fajar merayap malu-malu lewat celah tirai kamar Ravenstale. Sisa embun menempel di kaca, seolah dunia di luar masih enggan bergerak. Di dalam ruangan itu, dua sosok tertidur rapat, seolah badai semalam tak pernah ada. Kevin memeluk Helena erat, satu lengannya melingkari pinggang gadis itu, wajahnya tenggelam di helaian rambutnya. Napas keduanya hangat, menyatu. Tapi damai itu tak bertahan lama. Suara bergetar lirih memecah hening. Ponsel Kevin menyala redup di meja samping ranjang, namanya tak tertera, hanya angka asing — dingin, asing, dan membawa firasat buruk. Helena membuka mata, pelan. Tangannya, setengah ragu, meraih ponsel itu. Layar menyala, dan kalimat yang terpampang di sana menampar jiwanya: “Tinggalkan dia. Atau
Huling Na-update : 2025-07-06 Magbasa pa