Ciuman mereka terputus perlahan, tapi tangan Adrian masih menahan wajah Callista. Napas keduanya belum stabil, dan tatapan mereka tetap terkunci, seperti tak mau membiarkan dunia luar masuk.“Kamu tahu…” suara Adrian rendah, “setiap kali aku pegang kamu kayak gini, aku ingat kenapa semua ini layak diperjuangkan.”Callista menatapnya lama, lalu membiarkan senyum kecil muncul. “Kalau gitu, jangan pernah lepas.”“Aku nggak akan,” jawabnya singkat, tegas.Mereka masih saling menatap ketika suara getar ponsel kembali terdengar. Adrian mengulurkan tangan, melihat layarnya. Kali ini bukan Amelia—melainkan salah satu kontak yang mereka percaya.“Dia udah siap ngomong,” ucap Adrian sambil menutup layar.“Siapa?”“Orang yang dulu kerja bareng Amelia. Dia pegang data transaksi, foto, dan… rekaman percakapan.”Callista merapatkan duduknya. “Kalau kita dapat itu, semua ceritanya berubah.”Adrian mengangguk. “Tapi ki
Last Updated : 2025-08-17 Read more