"Kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku, kan, Icha?" tanya Anita tajam, matanya menyelidik wajah sahabatnya yang tampak gelisah.Icha terdiam sejenak, seperti sedang menimbang sesuatu dalam benaknya. Lalu dengan nada terburu-buru dia menjawab, "Bukan seperti itu, Anita.""Lalu kenapa kamu menolak pergi ke sana?" tanya Anita lagi, kali ini lebih curiga. Hatinya tidak tenang, seolah firasatnya sedang berteriak bahwa ada sesuatu yang tidak beres.Icha menunduk, menggenggam jari-jarinya sendiri dengan gugup. "Bukan aku tidak mau... hanya saja, tempat itu dijaga sangat ketat. Tidak sembarang orang bisa masuk."Anita memperhatikan ekspresi Icha. "Kamu bicara seperti orang yang sudah pernah ke sana."Seketika itu, Icha tertawa kecil, tapi Anita bisa merasakan bahwa tawa itu dibuat-buat. "Kamu ini... malah mikir aneh-aneh. Sudahlah, lebih baik kita pergi sebelum Ayu melihat kita di sini. Kamu tahu sendiri, dia suka ikut campur kalau urusannya menyangkut keluargamu."Anita masih menat
Last Updated : 2025-08-09 Read more