Hana baru saja sampai bersama Ayu di depan rumah megah keluarga Sanjaya. Lampu-lampu pesta menyala terang, denting gelas dan tawa tamu terdengar hingga ke luar. Baru saja mereka hendak turun dari mobil, tiba-tiba ponsel Ayu berdering nyaring.Nada dering itu terdengar berbeda, seperti nada khusus yang jarang sekali dipakainya.Hana melirik penasaran. "Ada telepon?"Ayu melirik sekilas ke layar ponsel, ekspresinya berubah cepat—sejenak tegang, lalu disembunyikannya di balik senyum tipis. "Kamu masuk duluan.""Siapa yang menelepon?" tanya Hana heran, mencoba mengintip layar ponsel ibunya."Tidak penting, kamu duluan saja. Nanti Mama menyusul." Suaranya terdengar datar, tapi jemari yang menggenggam ponsel tampak kaku.Hana menatap ibunya lebih lama. "Mama yakin?""Iya, sudah… sana masuk. Jangan bikin orang menunggu," ujar Ayu sambil melirik kanan-kiri, seolah khawatir ada yang mendengar percakapan mereka."Baiklah…" Hana akhirnya melangkah masuk ke halaman rumah, tapi langkahnya ragu. Se
Last Updated : 2025-08-13 Read more