Tubuh jenderal Shang spontan berputar. Crash! Pedangnya langsung terhunus, berkilau tajam dalam cahaya lampu minyak, dan tanpa perhitungan dia tebaskan ke arah tirai. Tirai terbelah, potongan kain terbang di antara kilatan logam. Chu Qiao melesat keluar dari balik bayangan, pedang tipisnya menangkis, percikan api logam berloncatan. Ruangan kecil itu seketika berubah menjadi medan tempur. Meja terbelah, kursi terjungkal, guci arak pecah menghantam lantai, cairannya mengalir bagai darah. Zi’er tersentak, tubuhnya menempel ke dinding, wajah pucat berkilau keringat. Langkahnya berulang kali terseret mundur, nyaris jatuh, hanya bisa menahan napas menyaksikan dua bayangan beradu cepat melebihi pandangan matanya. Jenderal menekan, setiap ayunan pedangnya berat, penuh tenaga perang. Chu Qiao melompat ringan, meluncur rendah, pedangnya menyambar cepat, menusuk di celah-celah serangan. Clang! Clang! Clang! Benturan demi benturan membelah keheningan, menggema menusuk telinga. C
Last Updated : 2025-10-04 Read more