Suasana ruang seminar kampus itu masih dipenuhi suara tuts laptop, desiran kertas, dan gumaman diskusi antar-mahasiswa internasional. Aurelia duduk di salah satu sudut ruangan, tubuhnya sedikit membungkuk di depan layar. Jemarinya menari cepat, menyusun laporan akhir untuk proyek short course yang harus dikumpulkan minggu depan.Sesekali ia menghela napas, menarik rambut sebahunya ke belakang lalu menyematkannya dengan penjepit agar tidak jatuh menutupi wajah. Matanya fokus, tetapi jelas sekali tubuhnya lelah. Sejak pagi, ia sudah menghadiri dua seminar, satu workshop, dan sekarang masih harus menuntaskan draft laporan kelompoknya.“How?” tanya Marie, teman sekelompoknya asal Prancis, dengan logat khas.“Almost,” jawab Aurelia singkat, tersenyum kecil. Ia kembali mengetik, mengabaikan rasa pegal di bahunya.Beberapa mahasiswa lain sudah berkemas, ada yang keluar untuk mencari kopi, ada pula yang bercanda. Aurelia memilih bertahan,
Last Updated : 2025-09-30 Read more