Mobil hitam itu melaju perlahan di jalanan Jakarta yang padat menjelang malam. Klakson bersahut-sahutan, lampu kendaraan berderet memanjang, menciptakan kilau merah yang berpendar di kaca depan. Di dalam kabin, suasana mendadak hening setelah Aurelia melontarkan pertanyaan yang begitu tiba-tiba.“Hmm, apa kau tidak cemburu?”Pertanyaan itu terdengar ringan, tapi mengandung sesuatu yang membuat Gian menoleh sekilas. Ia menangkap ekspresi istrinya—mata yang seolah menggodanya, namun bibirnya menyunggingkan senyum samar yang bisa berarti apa saja.Gian menarik napas perlahan, lalu kembali menatap jalan. Selang beberapa detik kemudian dia berkata, “Aku tidak cemburu, Sayang.”Aurelia malah menaikkan alis. “Tidak sama sekali?”“Tidak sama sekali,” ulang Gian, suaranya tenang. “Kalau pun ada yang kurasakan saat mendengar kabar itu, bukan cemburu. Lebih ke… kikuk. Karena bagaimanapun, Devi
Last Updated : 2025-10-10 Read more