Alda menatap lama pada Meira yang masih makan. Merasa diperhatikan, gadis itu menoleh dan tersenyum."Kamu kenapa? Heran ya, sama sikapku?"Alda cepat-cepat menggeleng. "Ah, nggak kok." Buru-buru ia menyangkal.Meira menyunggingkan senyum kecil. “Kalau mau bilang sesuatu, bilang aja kali. Jangan ragu.”Alda berdehem pelan. Mendadak ia berpikir, jangan-jangan mantan suaminya ini cenayang. “Aku bukan cenayang.” 'Tuh, kan? Beneran bisa baca pikiran orang,' batin Alda. “Muka kamu tuh nggak bisa bohong, Alda. Kamu mau bilang sesuatu, kan? Jangan ditahan. Ngomong aja.” Alda mengangkat pandangannya. “Apa kamu... mau balikan sama Kak Ardian?”Meira berhenti mengunyah. Ia diam sejenak, menatap Alda dengan tatapan tenang, tapi matanya sedikit redup. “Dulu iya. Aku sempat berharap kami bisa balikan lagi. Tapi akhirnya aku sadar, nggak sepantasnya aku berharap.” Ia tertawa getir. “Dulu, aku yang selingkuh. Mana mungkin dia mau nerima aku lagi?"“Lagian kamu kan udah jadi istrinya. Perempu
Terakhir Diperbarui : 2025-07-08 Baca selengkapnya