“George barusan auranya sangat kuat!”Pria botak itu masih berendam di tong bermain dengan para model pria ketika Leo memuji George.“Baru sadar?” George menjawab dengan nada sombong, “Juga cuma di hadapanmu aku gampang diatur.”Memang begitu, George meski tidak banyak pamer dan tak menonjolkan kekayaan, tapi kakeknya terkenal punya nama besar, siapa berani meremehkannya?“Aku mengaturmu?” Leo pasang tampang “jangan fitnah aku”.George mendengus, “Bukan, aku yang menjilatmu.”“Pintar!” Satu kata dari Leo itu membuat George merinding, lalu buru-buru mendekati Adeline, “Adeline…”Adeline tak meladeninya, malah menatap Adelia, “Kamu nggak apa-apa?”Adelia duduk santai, “Aku baik-baik saja.”Adeline menatapnya beberapa detik, lalu mengangguk, “Kalau nggak apa-apa, kita pergi.”Yang perlu dibereskan sudah dibereskan, yang mau main juga sudah main, orang yang ditunggu tak datang, jadi tak perlu tinggal lebih lama.“Ayo,” Adelia berdiri, tapi sempat dua kali gagal bangkit hingga Adeline mera
Baca selengkapnya