“Aku yang suruh Monica untuk temani aku dulu,” jawab Yovita, “Sudah lama aku nggak ketemu Monica. Aku sangat merindukannya.”“Oh begitu.” Susan mengangguk, tetapi dia masih merasa bingung. “Tapi, ada seorang cewek cantik di samping Kak Surya, siapa dia? Apa Kak Monica kenal?”“Cewek?” Begitu Yovita mendengar, raut wajahnya langsung berubah.Ketika Monica melihatnya, dia hendak menyela topik pembicaraan, tetapi Susan malah mendahuluinya. “Iya, dia bahkan datang naik mobil Kak Surya.”“Apa yang terjadi?” Yovita menatap Monica dengan ekspresi serius. “Bukannya aku suruh sopir untuk mengantar kamu dan Farel? Kamu datangnya naik apa?”Monica terdiam sejenak, lalu menjawab dengan terus terang, “Aku setir sendiri ….”“Lancang!” Kening Yovita berkerut. “Bocah tengik itu malah berani mencampakkanmu, bahkan suruh kamu untuk bawa mobil sendiri?”“Nek, sebenarnya ….” Monica hendak menjelaskan, tetapi Yovita tidak memberinya kesempatan. “Jangan bela dia!”Monica jarang melihat Yovita meluapkan amar
Read more