All Chapters of Setelah Aku Pergi, Suami dan Anakku menggila: Chapter 21 - Chapter 30

Ketika mendengar orang-orang yang ikut memuji, kening Susan pun berkerut. Dia menatap Monica, tetapi dia menyadari tidak ada perubahan ekspresi apa pun di wajah Monica, seolah-olah dia sudah terbiasa saja.Hati Susan semakin penat lagi. Dia kepikiran dengan hubungannya yang pernah dirusak oleh wanita lain dan rasa gusar mulai memenuhi hatinya.Kalau sampai Susan bertemu dengan pelakor itu lagi ….Kebetulan pada saat ini, Erika menggandeng tangan Surya untuk berputar, lalu melakukan gerakan menekuk pinggang ke belakang. Tepat saat ini, wajah Erika menghadap ke sisi mereka.Monica menyipitkan matanya. Sebab, tatapan Erika ketika melihatnya tadi penuh dengan provokasi. Dia seperti sedang mengumumkan kekuasaan saja dan memberi tahu Monica bahwa Monica bukanlah apa-apa di dalam hati Surya. Hanya saja, masih tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Monica. Dia hanya menatap Erika seolah-olah semua itu hanyalah sebuah akting yang membosankan saja.Namun, kedua mata Susan malah terbelalak. Su

Dalam sesaat, Susan sungguh merasa kesal dengan sikap gegabahnya.Padahal sebenarnya Erika adalah pihak ketiga, gara-gara keributan barusan, justru membuat Erika kelihatan seperti istri sah, sedangkan Monica malah terdorong ke posisi sulit dan menjadi sorotan orang-orang.Namun, Susan yakin bahwa Erika adalah wanita murahan yang merebut pacarnya dulu. Siapa sangka, dia bukan hanya tidak mengakui perbuatannya, sekarang malah berhasil menggaet Surya!Padahal sejak kecil, Susan selalu menganggap Surya sebagai panutannya. Ternyata semua pria itu sama saja!“Apa Kak Surya buta?” Susan masih merasa tidak adil untuk Monica. “Dia malah campakkan istri sebagus ini demi bersama wanita beretika buruk itu. Dia benar-benar bikin aku emosi saja …. Ah, sakit, sakit, Kak Monica, yang pelan ….”Monica menggunakan kapas yang dibasahi alkohol untuk membersihkan luka di wajah Susan. Ketika melihat ekspresi kesakitan Susan, Monica spontan tersenyum. “Kalau nggak sakit, kamu nggak akan ingat dengan pelajara

Napas Monica tertahan seketika.Padahal, Monica sama sekali tidak melakukan apa pun. Namun, pria itu malah memperlakukannya dengan sangat kasar dan memalukan!Hari ini, suasana hati Monica memang sudah sangat buruk. Sekarang, dagunya dicengkeram dengan kasar hingga terasa nyeri, lalu bahkan ditambah lagi dengan hinaan. Semua amarahnya akhirnya tak bisa dibendung lagi. Dia langsung membuka mulut dan menggigit keras bagian telapak tangan Surya!“Ssh ...!” Ekspresi Surya langsung berubah. Nadanya dipenuhi amarah ketika memarahi, “Monica, kamu ini anjing ya? Lepaskan!”Monica tak menggubrisnya. Layaknya sedang melampiaskan emosi, dia menggigit erat tanpa melepaskan!Pria itu menganggapnya apa? Meskipun membenci Monica, apakah itu berarti Surya bisa menghina dan merendahkannya sesuka hati?Memikirkan itu, perasaan getir memenuhi dada Monica. Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata.“Monica!” Surya menggertakkan giginya, lalu mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat. “Kalau kamu m

Monica sudah tidak bisa kehilangan orang yang dia cintai lagi.Dengan tekad bulat yang dia tanamkan dalam hati, Monica perlahan memejamkan mata.Malam itu, dia tidur tanpa mimpi.....Ketika Monica terbangun keesokan paginya, di sebelahnya sudah kosong. Tidak ada lagi bayangan Surya.Monica tidak terlalu memedulikannya. Dia bangkit dari ranjang dan bersiap untuk mencuci muka dan menggosok gigi.Monica pikir Surya sudah pergi ke kantor. Namun saat turun ke bawah, dia malah melihat Surya masih duduk di meja makan. Dia sedang sarapan dengan tenang dan santai.“Monica, kamu sudah bangun? Ayo, duduk sini,” panggil Yovita sambil melambai padanya. Kemudian, dia menoleh ke cucunya sambil berkata, “Istrimu sudah datang.”Di sisi lain, Surya hanya melirik sekilas ke arah Monica, lalu kembali menunduk menatap laporan keuangan perusahaan yang sedang dia baca.Monica tidak menunjukkan perubahan ekspresi apa pun. Sebab, dia sudah terbiasa dengan sikap dingin seperti itu darinya.Namun, Yovita justru

Monica menundukkan kepala dan menatap ke bawah.Tentu saja dia masih ingat.Bahkan waktu Yunita pertama kali mengatakan hal itu, dia ikut bersemangat dan langsung menyatakan diri untuk ikut serta. Dia juga dengan penuh percaya diri berkata bahwa tanpa dirinya si “Genius Alami” ini, proyek seperti itu jelas tak akan lengkap.Hanya saja semua yang Monica ucapkan dulu, perlahan telah dia lupakan selama lima tahun terakhir. Bahkan tujuan awal yang dia genggam erat dulu, kini sudah lama digantikan oleh Surya dan Farel. Namun pada akhirnya, yang dia dapatkan hanyalah luka di sekujur hati.Itulah sebabnya, Monica juga sangat ingin melepaskan diri dari “penjara” itu dan mengejar hal yang benar-benar dia inginkan dalam hidup. Namun, apa dia benar-benar bisa?Monica mulai meragukan dirinya sendiri. Yunita mengambil kembali CV Monica, lalu membalik halaman hingga sampai pada bagian penghargaan yang pernah dia raih lima tahun lalu, lalu berhenti di bagian bawah. Dia dengan jujur berkata, “Bagian