Prabu menutup telepon. Senyum pada bibirnya mengembang. Rasa tertekan yang selama ini menghinggapi hidupnya, sepertinya sebentar lagi akan terhempas. Meskipun, dia pasti tak akan mempublikasikan perselingkuhan Renata ke depan publik, tetapi sepertinya memberinya kejutan seperti ini, bisa menjadikan kenangan manis dan pelajaran berharga untuk perempuan tebal muka itu.“Andai kamu bukan ibu dari anakku, Re. Sudah habis namamu di depan umum. Sayangnya … aku tak mau anakku terkena bully karena memiliki Ibu tak bermoral sepertimu.” Prabu mende-sah, lalu melirik ke arah Kay yang memilih duduk diam dan asik sendiri dengan pikirannya. “Semoga dia bisa menjadi ibu sambung yang baik buatmu, Je ….” Prabu melirik Kay yang sejak tadi membuang pandang ke luar jendela dan sibuk dengan pikirannya. Dia pun tak menyimak lagi apa obrolan Prabu dengan tim WO. “Pak Maman, berhenti di restoran favorit saya, ya!”“Gak jadi ke rumah sakitnya, Pak?” “Enggak, Pak Maman.” “Baik, Pak.” Kay hanya menoleh,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-25 Baca selengkapnya