Langit sore itu berwarna abu-abu keperakan. Hujan baru saja reda, meninggalkan aroma tanah basah yang menyusup ke setiap lorong rumah sakit. Arya menggandeng tangan Sekar dengan lembut, memastikan langkah istrinya yang kini tengah hamil besar tetap nyaman.“Pelan-pelan, Sayang. Kursinya di sana kosong, kita duduk dulu ya,” ucap Arya lembut, sambil menyeka sedikit embun di rambut Sekar.Sekar mengangguk, senyumnya tenang tapi matanya sedikit sayu. “Aku cuma mau kontrol aja, kok. Mungkin si dedek cuma lagi aktif banget, jadi aku agak capek.”Arya tersenyum, mengusap lembut perut Sekar. “Anak kita kuat, kayak ibunya.”Mereka tertawa kecil, mencairkan udara dingin di ruang tunggu. Tapi tawa itu perlahan sirna, ketika sosok pria paruh baya dengan j
Última actualización : 2025-10-10 Leer más