Waktu berjalan cepat. Tak terasa, kehamilan Sekar sudah memasuki bulan ke-5. Perutnya semakin membuncit, membuat setiap langkah terasa berbeda, namun juga membawa kebahagiaan baru yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.Suatu pagi, Arya duduk di lantai kamar, sambil menempelkan telinganya di perut Sekar. Ia serius sekali, seolah-olah sedang mendengarkan siaran radio penting."Hei, bayi kecil… ini ayahmu. Kau baik-baik saja di dalam, kan? Jangan nakal ya, jangan bikin ibumu mual terus," kata Arya dengan nada penuh kasih, tapi juga kocak.Sekar menahan tawa, sambil mengelus rambut Arya. "Arya… kau pikir dia bisa jawab pakai mikrofon? Dia mungkin cuma bisa nendang."Seakan mendengar ucapan itu, tiba-tiba Sekar merasakan gerakan kecil dari dalam perutnya. Ia terkej
Última actualización : 2025-10-04 Leer más