“Ya ampun …," Beatrice terkekeh pelan, menahan senyum geli yang hampir pecah menjadi tawa saat melihat sikap canggung putranya. “Ternyata hatimu masih bisa luluh juga ya, Arnold," goda Beatrice seraya menyandarkan punggung ke kursi mobil, menatap putranya dengan sorot mata penuh ingin tahu." "Dulu Mama pikir kamu sudah membekukan hatimu setelah kamu ditinggal oleh—” Kalimat Beatrice mendadak terputus. Ia menutup mulutnya dengan cepat, menyadari bahwa ia hampir saja menyebut satu nama yang dapat membuka luka lama putranya. Arnold yang sejak tadi sibuk dengan pikirannya sendiri pun mendongak, Keningnya berkerut curiga. “Tadi Mama bilang apa?” tanyanya, nada suaranya datar, tetapi matanya tampak menelisik. Beatrice segera mengalihkan pandangannya ke jendela, laluberdeham kecil. “Ah, bukan apa-apa,” elaknya cepat. Lalu, dengan suara yang terdengar santai, ia menambahkan,, “Tadi Mama cuma bilang kalau Mama tidak salah melihat Sherin. Ternyata dia bisa meluluhkan manusia berhat
Terakhir Diperbarui : 2025-11-03 Baca selengkapnya