Suasana sore itu begitu damai. Langit berwarna jingga, awan tipis melayang perlahan, dan udara membawa aroma rumput basah. Namun, kedamaian itu hanya terasa di sekitar taman kecil, sebab dalam hati Sean, badai tengah berkecamuk.Ia berdiri membeku, matanya menatap tak berkedip pada sosok Alya yang tertawa lepas bersama seorang pria asing. Tidak, bukan asing sepenuhnya. Itu adalah teman lama Alya, seseorang dari masa kecilnya. Tapi tetap saja, rasa tak nyaman menggerogoti hati Sean.Alya, yang tidak menyadari keberadaan suaminya, tampak menikmati percakapan ringan itu. Suara tawanya mengalun, mengisi udara dengan keceriaan. Rey yang bermain balon di dekat mereka, sesekali tertawa kecil, seolah ikut bahagia melihat ibunya tertawa.Sean mengepalkan tangannya. Napasnya memburu, seolah menahan amarah yang tidak beralasan."Cukup," desis Sean pada dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang, ia melangkah cepat menghampiri Alya."Alya," suaranya berat, memotong percakapan hangat itu.Alya tersentak
Last Updated : 2025-09-28 Read more