Kantor Paper&Pixel, pukul 21.30. Suasana sepi, hanya tersisa Alma dan Gio yang masih lembur menyelesaikan revisi proyek "Bare You". Hujan deras di luar membuat suasana makin intim. Alma mengusap lelah di pelipisnya, layar laptop memantulkan bayangan matanya yang sudah mulai berkunang-kunang. Lima jam nonstop revisi copy, pikirnya. Tiba-tiba, aroma harum ayam panggang dan nasi hangat memenuhi ruangan. Gio muncul di balik partisi, tangan menggenggam dua nasi kotak. "Gue beli dua. Kebetulan aja," ujarnya, senyum kecil mengembang. Alma menyipitkan mata. "Lo tau gue lagi diet, kan?"Gio menaruh kotak makan di depannya, jari sengaja menyentuh ujung jemari Alma sepersekian detik. "Iya, makanya nasinya sedikit. Jangan lupa sayurnya."Saat dibuka, isinya persis seperti yang Alma butuhkan : nasi merah porsi mini, dada ayam tanpa kulit, brokoli kukus—bahkan sambal bajak yang jarang ia temukan di tempat makan biasa. Diam-diam reseh banget sih, godanya dalam hati, tapi bibirnya komat-kamit m
Last Updated : 2025-07-19 Read more