Malam itu, Alma pulang lebih larut dari biasanya. Menatap layar kosong, dan merasakan sepi yang lain — sepi dari pengakuan, dari keberpihakan, dari keadilan.Tapi ia tidak merasa sendirian.Di meja, pin kecil pemberian Gio masih tertempel di balik cover laptopnya. Tak terlihat siapa pun, tapi terasa. Seperti janji sunyi yang tidak diucapkan, tapi terus bergema.Di kamar, Alma membuka laptop catatan digital yang kini sudah lebih sering terisi.Ia mulai menulis:Hari ini aku berbicara.Bukan karena suara itu akan langsung didengar,tapi karena kalau aku diam, aku takut akan lupa seperti apa rasanya percaya. Aku tidak ingin menjadi dinding yang memantulkan perintah.Aku tidak ingin menjadi nama yang hanya dicetak di laporan kehadiran.Aku ingin jadi orang yang bisa menatap diri sendiri, dan bilang,"Kamu tidak tunduk. Kamu tidak menyerah."Ia berhenti sebentar, lalu menambahkan:Mungkin aku akan gagal.Mungkin aku akan dituduh terlalu keras, terlalu cerewet, terlalu sulit.Tapi setidakn
Last Updated : 2025-08-01 Read more