Tangannya menyentuh perut kecilnya dengan lembut, bibirnya tersenyum, tapi matanya penuh tanda tanya. Rangga terdiam. Napasnya tertahan. Pandangannya kosong, seolah waktu membeku. “Hamil?” ucap Rangga, suaranya nyaris berbisik, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. “Iya, aku hamil. Aku kasih lihat hasil tespeknya,” jawab wanita itu, matanya berbinar. Ia segera bangkit dari ranjang, membuka tas, dan mengeluarkan sebuah benda kecil. “Nih, dua garis, Mas,” ucapnya sambil menyodorkan alat tes itu dengan senyum manis yang penuh kemenangan. “Kamu bahagia, kan? Ini anak pertama kita,” lanjutnya, menatap Rangga tanpa berkedip. Rangga hanya diam. Pikirannya berputar kacau, memutar ulang seluruh keputusan yang pernah ia ambil. Tak pernah ia bayangkan, benih yang ia tanam akan tumbuh di luar rencana. “Kamu happy banget, kan?” desak wanita itu lagi, suaranya lembut namun penuh tuntutan. Rangga terperanjat dari lamunannya. “Oh… iya? Iya, Sayang. Aku… aku happy,” j
Terakhir Diperbarui : 2025-08-16 Baca selengkapnya