Alisa terbangun dengan kepala yang terasa berat. Cahaya samar menembus tirai tipis kamar hotel, menyilaukan matanya yang masih sayu. Tubuhnya terasa lelah, seakan semalaman ia berlari tanpa henti.Perlahan ia berusaha bangkit, tapi sesuatu menahan lengannya. Dengan jantung yang mendadak berdegup lebih cepat, ia menoleh ke samping.Dan di sanalah—Vincent.Pria itu terbaring tenang, wajahnya tampak lebih muda ketika tertidur, napasnya dalam dan teratur. Namun yang membuat darah Alisa serasa berhenti mengalir adalah kenyataan bahwa tubuh mereka berdua… tanpa busana, hanya terbalut sisa sprei kusut yang menutupi sebagian.Alisa tertegun, matanya melebar, kengerian bercampur penyesalan merayap dalam hitungan detik. Ia menutup mulut dengan tangan, seakan takut mengeluarkan suara. Potongan memori semalam berkelebat samar, tawa getir, minuman pahit, tatapan tajam Vincent, lalu kehangatan yang ia biarkan terlalu dekat. Setelah itu? Gelap.&ldqu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-12 Baca selengkapnya