Peringatan itu terus bergema di benak Rayden saat ia berjalan. Selama empat hari, ia melintasi dataran yang masih perawan, meminum air dari sungai sejernih kristal, dan tidur di bawah naungan pohon-pohon raksasa.Perjalanan itu sunyi, memberinya banyak waktu untuk merenung. Ia tidak lagi terburu-buru. Untuk pertama kalinya, ia memperhatikan warna bunga liar, merasakan kehangatan matahari di kulitnya, dan mendengarkan nyanyian angin.Sesekali, ia akan berhenti dan mengangkat telapak tangannya, memanggil bara api keemasannya yang kecil. Ia mempelajarinya, merasakan kemurniannya yang menyatu dengan energi kehidupan di sekelilingnya, sangat berbeda dari kekuatannya yang dulu, yang terasa seperti badai yang terkurung.Lalu, pada pagi hari keempat, ia melihatnya.Awalnya hanya sebuah kilauan putih di kejauhan, di antara lautan awan yang menutupi cakrawala. Namun, semakin ia mendekat, kilauan itu berubah menjadi pemandangan yang begitu megah hingga membuatnya berhenti melangkah, napasnya ter
Last Updated : 2025-08-31 Read more