Lyra tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya melempar sebuah tablet tipis ke atas meja di tengah ruangan.Di layarnya, terpampang sebuah gambar yang diambil dari sudut jalan, menampilkan gerbang utama Kediaman Kalesvara yang megah dan kuno. Namun, keindahan arsitektur kayu jati itu telah dinodai.Di atas permukaan pintu yang kokoh, terukir beberapa kata besar yang dibakar dengan energi spiritual yang meluap-luap, begitu panas hingga kayunya menghitam dan masih mengeluarkan asap tipis. Pesan itu brutal, putus asa, dan ditujukan pada satu orang."Rayden Kalesvara. Aku tahu itu kau. Keluar dan hadapi aku, atau aku akan membakar kota ini sampai rata dengan tanah."Keheningan yang pekat menyelimuti markas itu. Wajah Alesia langsung pucat. "Gavin Bramasta, dia benar-benar sudah gila," bisiknya ngeri."Ini bukan lagi kegilaan," sahut Lyra dengan nada dingin. Matanya yang tajam menganalisis situasi. "Orang yang sudah kehilangan segalanya, keluarga, status, kehormatan, bahkan masa depan kultivasi
Last Updated : 2025-07-17 Read more