“Astaga, Aini!” Indra meninju udara. Setahun ke belakang, tidak pernah lagi ada nama Naura di rumah mereka. Pagi ini, mendadak Aini membahas Naura lagi hingga membuat emosi Indra naik seketika. “Kenapa tiba-tiba membahas Naura? Kamu sengaja mencari bahan untuk ribut, hah?!”“Karena tadi malam aku melihat Abang membuka media sosial suami Naura!” Aini tersenyum miring melihat wajah Indra yang tadinya merah padam menahan amarah mendadak salah tingkah. Lelaki itu bahkan memalingkan wajah, menghindari kontak mata dengan dirinya.“Aku lelah berjuang sendiri, Bang. Abang bisa melupakan Naura asal ada niat dan kemauan. Namun, sepertinya memang Abang saja yang enggan. Kalau memang Abang tidak mau beranjak pergi dari kenangan, ya sudah, aku mengalah. Silahkan Abang lakukan sesukanya, tapi aku juga akan melakukan sesukaku.” “Sial!” Indra memuk.l udara saat Aini berlalu dan meninggalkan dirinya. Dia akhirnya berangkat tanpa sarapan. Sejujurnya, Indra terlanjur nyaman dengan sikap dan perlakuan A
Last Updated : 2025-09-05 Read more