“Masya Allah, Naura, alangke canteknyo anak gadis kami.” Dewi tersenyum lebar dan menghampiri Naura. Dia sangat senang melihat Naura yang biasanya mengenakan kaos ketat, celana jeans dan rambut dikuncir ekor kuda itu mengenakan pakaian tertutup.“Cantik, Nau. Kamu cocok memakai pakaian seperti itu.” Wahid mengangkat jempol ke arah Naura. Dalam hati, dia berdoa semoga saja hari ini bisa menjadi titik balik perubahan bagi Naura.Wahid tahu betul Naura hanya butuh membuka diri dan hati. Saat dia sudah kembali pada Sang Pemilik Ketetapan, Wahid yakin Naura tidak akan pernah merasa tersiksa lagi. Sekelam apapun masa lalunya dulu, Wahid yakin suatu saat Naura akan mendapatkan ketenangan saat berhasil dekat dengan-Nya kembali.“Aduh!”“Dih, Papa! Makanya kalau taruh sendal yang benar dong. Itu lah, gara-gara merhatiin Mama Naura terus jadinya kesandung deh.”Fatih meringis saat Naura, Dewi dan Wahid menoleh ke arahnya. Dia bergegas berdiri karena tadi tersandung sendal yang ada disana. Apes
Terakhir Diperbarui : 2025-08-04 Baca selengkapnya