Keesokan harinya, Aini bergerak cepat setelah mobil Indra menghilang dari pandangan. Dia berganti pakaian dan berdandan rapi. Setelah semua siap, Aini menggendong Arjun menuju mobil merah hati yang biasa dia gunakan setiap kali bepergian.“Kita mau kemana, Ma?” Arjun tampak senang saat mobil yang dikemudikan oleh Aini mulai berjalan. Anak laki-laki itu tampak antusias sekali. Biasanya, mereka jalan-jalan keluar menunggu Indra sedang tidak sibuk dengan pekerjaannya. Indra yang menjadi tangan kanan Benu, omnya Aini, jelas mempunyai peran besar untuk menangani usaha yang dijalankan.“Kita keluar sebentar, Sayang.” Aini mengulas senyum. Sejujurnya, wanita itu merasa sedikit gugup. Ini pertama kalinya dia keluar dari rumah tanpa meminta izin pada Indra. Namun, tekadnya sudah bulat. Dia jelas tidak bisa diam saja. Setelah berpikir sepanjang malam, Aini mantap memutuskan untuk menemui Naura.“Nanti beli es krim ya, Ma?”“Boleh.” Aini tersenyum dan melirik ke arah Arjun yang berteriak senang.
Terakhir Diperbarui : 2025-08-09 Baca selengkapnya