“Nanti malam kesini ‘kan, Nau?” Asma yang ikut mengantar ke teras menyempatkan bertanya. “Biasanya ada dresscode. Hari ini pakai warna biru lembut. Kalau Naura tidak punya, Mama ada dua jilbab itu. Bajunya pakai warna putih saja, netral.”Fatih melirik ke arah Naura yang tampak terdiam beberapa saat. Lelaki itu bisa mengerti apa yang ada di pikiran wanita itu. “Naura sepertinya belum bisa ikut, Ma. Abangnya tidak mengizinkan Naura keluar malam-malam. Apalagi, katanya nanti malam rumah makan sudah dipesan mau ada acara.”“Aduh, sayang sekali. Padahal, Mama sudah tidak sabar memperkenalkan calon menantu Mama ke keluarga yang lain.” Asma memasang wajah kecewa. “Semoga lain kali bisa ikut kalau ada kumpul-kumpul ya, Nau.” Asma mengangguk saat Naura berpamitan dan mencium tangannya. Dia tetap menunggu di teras sampai mobil Fatih menghilang dari pandangan.Tidak sampai lima menit dalam perjalanan, mobil yang dikendarai oleh Fatih memasuki area pemakaman. Naura menautkan alis. Dia urung bert
Last Updated : 2025-08-17 Read more