“Saya sudah tahu, Pa. Wanda sudah mengonfirmasi sama saya,” ucap Ardi tenang, seakan tak merasa bersalah. “Bagus, kalau sudah tahu,” sahut Rain sambil duduk menyilangkan kaki, bersandar santai di kursi kerjanya, namun matanya penuh sinis. “Dan sebagai gantinya, Wanda yang mau mengurus perusahaan ini, Pa. Sebagai bentuk tanggung jawab,” ucap Ardi lantang. “Kamu pikir kamu siapa?” tanya Rain sambil tersenyum miring, menahan amarah yang siap meledak. “Rain, Mbak punya wewenang juga di sini!” sergah Wanda. “Wewenang seperti apa contohnya?” tanya Rain menekan, tatapannya menusuk tajam. “Wanda, Papa sudah jelaskan. Untuk saat ini perusahaan masih harus diurus sama Rain dan istrinya,” ucap ayahnya tegas, menatap putrinya dengan kecewa. “Apa bedanya aku sama dia?” sahut Wanda, menunjuk ke arah ruang sebelah dengan penuh amarah. “Bukannya Mbak sendiri yang dulu minta? Dari awal Mbak nggak mau urus langsung perusahaan Bumi Langit, cuma minta 2,5% keuntungan secara cuma-cuma,” ucap Rain
Last Updated : 2025-09-29 Read more