Pukul 10 malam, Rain dan Gendis sudah kembali ke apartemen mereka dengan wajah lelah dan terlihat mengantuk. “Mandi dulu, Sayang. Kamu pasti capek banget seharian ini,” ucap Gendis, sambil membantu suaminya membuka pakaian. “Harusnya saya yang layani kamu, Sayang. Kamu masih sakit,” ucap Rain, yang segera menghentikan jemari istrinya saat membuka kancing kemejanya. Rain membawa Gendis ke atas sofa dan kemudian ia melanjutkan membuka pakaiannya sendiri. “Kalau cuma bantuin buka baju, aku masih bisa, Mas…” ucap Gendis, mencoba meredakan ketegangan. “Saya tahu…” ucap Rain, yang sudah telanjang lalu membuka pakaian istrinya dan segera menggendong Gendis menuju kamar mandi. Tiba di dalam kamar mandi, hening, hanya suara percikan air hangat dalam bathtub. Keduanya berpelukan erat, masih dalam keadaan duka mendalam setelah kehilangan Ayah Rain hari ini. “Mas… jangan ngelakuin apa pun dulu, ya. Ikuti kata Om Kevin, dia cuma mau kamu tenang. Dan, sesuai sama pikiran aku, kita buat
Last Updated : 2025-11-07 Read more