Pram menggandeng tangan Shea sepanjang menuruni tangga sempit.Dia tidak berhenti menoleh, mengulas senyum seolah memastikan Shea masih ada di sana, nyata berada di sisinya.Perasaan Shea berdesir hebat, Pram kelihatan senang sekali ketika Shea menghubungi, seakan dia sudah menunggu begitu lama dan saat Shea meminta bertemu, dia langsung menawarkan untuk menjemput.“Nggak usah Pram, aku yang akan ke Studio,” tolak Shea tadi.Namun Pram tidak mengerti, rasa antusias membuat dia nekat mengendarai mobilnya melaju ke gedung apartemen lalu membawa Shea ke kafe Mba Mala.“Hati-hati, di bawah sini agak pengap, tapi aku yakin kamu bakal suka.”Kini, selagi menuruni anak tangga, Shea menahan gejolak perasaan. Tatapannya menjelajahi sekitar. Tangga itu menuju ke basemant. Temboknya dipenuhi coretan pensil, puisi pendek, quotes dari seniman, dan sketsa spontan. Rasanya seperti Shea sedang berada di dunia lain. Dunia berisi galeri seni yang
Last Updated : 2025-08-06 Read more