“Hei kenapa?” tanyanya langsung menyerbu, tiba-tiba sudah duduk di samping Shea. “Kamu sakit?” Kepala Shea terangkat, dia mengerjap cepat, menghalau air mata supaya bisa melihat Jerikho lebih jelas. “Di mana?” desaknya, tangannya yang lebar menyentuh perut Shea. Ibu jarinya terasa mengusap lembut di sana. Hanya begitu saja, entah kenapa, niat Shea yang ingin menghapus air mata justru semakin ambyar. “Aku nggak pa-pa,” jawabnya serak. Namun Jerikho tidak percaya, dia merengkuh tubuh mungil Shea. Perempuan itu langsung masuk dalam dekapan luas dan hangat suaminya. “Maaf ya, maaf.” Dia jelas tidak tahu apa yang terjadi, dan Jerikho pun tidak melakukan kesalahan, namun kata-kata itu, meski sederhana, langsung melegakan hati Shea. Shea menarik embuskan napas di bahu suaminya, merasakan usapan lembut menenangkan tangannya di punggung. Setelah dirasa Shea mulai tenang, barulah perlahan Jerikho mengurai pelukan. Membantu Shea mengusap sudut mata dan pipinya yang basah.
Last Updated : 2025-07-28 Read more