"Oke, aku antar dia turun." Nikki menuntun Ralph menuju lift, lalu tiba-tiba menoleh dan bertanya, "Pamela, ada parkiran bawah tanah nggak?"Pamela langsung mengerti maksudnya. "Oke! Aku akan minta sopir menunggu di basemen."Begitu bisa menghindari pusat perhatian, kejadian ini tidak akan terlalu jadi bahan pembicaraan.Di perjalanan menuju rumah sakit, perasaan Nikki bercampur aduk. Dia masih ingat Yuni sedang menunggu kabar, tapi dengan Ralph yang baru saja terkena air panas, pasti suasana hatinya sedang buruk. Nikki jadi tidak berani membicarakan hal itu. Beberapa kali dia ingin membuka mulut, tapi akhirnya hanya terdiam.Sementara itu, setelah melepas "kompres hangat" di matanya, Ralph hanya bersandar tenang di jok belakang dengan mata terpejam. Air di wajahnya sudah dilap bersih dan jika diperhatikan, selain sedikit kemerahan di kulit, tidak ada tanda melepuh. Artinya, lukanya tidak serius."Lihatin aku begitu, mau nyiram aku lagi?" pungkas Ralph dengan suara yang kesal.Nikki te
Baca selengkapnya