"Irfan ... jadi itu yang ada di pikiranmu selama ini ...." Setelah beberapa saat, Shireen akhirnya bersuara. Suaranya patah-patah dan penuh luka.Irfan awalnya ingin membalas, kalau kamu tak bisa melepaskan Ralph, kenapa dulu tidak menikah dengan Ralph saja? Untuk apa menikah denganku?Namun, melihat wajah istrinya yang tampak benar-benar hancur, dia pun melunak, menahan diri untuk tak melanjutkan.Suasana di dalam mobil menjadi tegang dan dingin. Irfan tahu kalau dia mau sedikit menenangkan Shireen, masalah ini bisa selesai. Namun, hatinya sendiri juga penuh amarah yang tertahan.Akhirnya, mereka berdua terus diam sampai tiba di rumah. Saat mobil berhenti, Shireen pun tidak masuk ke rumah. Dia malah menuju garasi, menyalakan mobil pribadinya, langsung pergi tanpa sepatah kata.Irfan yang tadinya sudah melangkah ke arah pintu, langsung menoleh dengan wajah suram. Dia pun memanggil, "Shireen!"Suaranya lantang, tetapi sia-sia. Mobil istrinya sudah melaju, hanya meninggalkan cahaya lampu
Read more