All Chapters of Kembar Dua: Ayah Mengejar Ibu Kembali Ke Dekapan: Chapter 51 - Chapter 60

"Sudah periksa dokter belum? Gimana keadaannya?" tanya Indah dengan suara rendah dari seberang telepon.Ralph sempat ragu sebentar sebelum menjawab, "Dia hamil. Mungkin tubuhnya belum menyesuaikan, makanya sampai pingsan.""Serius?" Indah terdengar sangat terkejut. "Shireen hamil? Ini ... ini kabar bagus sekali! Waktu main kartu kemarin, ibunya masih ngeluh, katanya mereka sudah nikah lebih dari setahun tapi belum mau punya anak. Padahal semua orang sudah menantikan cucu."Ralph hanya menjawab, "Iya. Aku masih di rumah sakit, nanti saja kita bahas lagi di rumah."Setelah menutup telepon, Ralph kembali melihat ke arah keduanya, berpikir sejenak lalu mengingatkan, "Bagaimanapun, ini nyawa seorang anak. Kalian sebaiknya bicara baik-baik dan tenang. Aku pamit dulu."Hari ini adalah hari yang spesial, jadi dia memang tidak cocok berlama-lama di tempat itu.Irfan mengangguk pelan tanpa berkata apa pun, juga tidak mengantarnya. Pandangannya masih terus tertuju pada istrinya yang duduk di kurs

Indah masih tampak ragu. "Benar-benar bukan anakmu?""Sampai kehilangan akal pun aku nggak akan melakukan hal seperti itu!" Ralph menjawab tegas dan agak marah.Kalau sampai dia tahu siapa yang menyebarkan gosip ini, orang itu pasti akan menyesal punya mulut!Memang benar, dia pernah menyukai Shireen selama bertahun-tahun, tetapi dia tidak pernah melewati batas. Lagi pula, Shireen sendiri menyukai Irfan. Mana mungkin ada sesuatu di antara mereka?Terlebih lagi, dia juga bukan pria yang tidak berprinsip. Meski dalam dua tahun ini hubungannya dengan Nikki tidak benar-benar harmonis sebagai suami istri, Ralph tidak pernah berselingkuh sekali pun.Melihat sikap Ralph yang begitu teguh, Indah akhirnya sedikit lega. Namun, dia tetap mengerutkan kening sambil bergumam, "Aneh ... kalau memang anak itu milik Irfan, kenapa dia nggak mau pertahankan?""Apa maksudnya?" Ralph tidak mengerti.Indah menjelaskan, "Tadi Ibu ngobrol sama ibu Irfan. Awalnya dia senang sekali waktu dengar Shireen hamil. T

"Nggak apa-apa, aku sudah cukup tidur," jawab Nikki dengan pelan. Dia jelas bisa merasakan Ralph agak canggung, jadi dia mengambil inisiatif bertanya, "Kamu menelepon ... karena mau bicara soal berita gosip di internet itu, ya?""Kamu sudah lihat?" Ralph sedikit terkejut karena tidak menyangka Nikki yang akan membahasnya duluan."Ya, aku lihat dari tadi pagi," ucapnya tanpa menyebut bahwa yang mengirim adalah sahabatnya. Ralph pun tidak tahu kalau sahabat Nikki sekarang tinggal menetap di Kota Coldwell."Soal itu ... kejadian kemarin, aku memang sudah cerita sepulangnya. Foto-foto di internet itu sudut pengambilan gambarnya saja yang menyesatkan, sebenarnya ....""Kamu nggak perlu jelaskan, aku mengerti. Yang seharusnya kamu perjelas itu justru ke Irfan. Kalian orang-orang yang punya posisi. Kalau gosip begini makin membesar, bisa bikin malu."Ralph terdiam.Bayangan wajahnya terpantul samar-samar di kaca jendela besar, menampilkan ekspresi tercengang dan berpikir dalam. Dia tidak meny

Irfan langsung membantah, "Nggak. Aku percaya sama Shireen. Tapi aku memang penasaran, apa kamu masih cinta sama dia?"Mendengar kalimat "aku percaya sama Shireen" itu, Ralph hanya bisa tertawa dingin dalam hati. Artinya jelas, yang dipercaya Irfan bukan dia, melainkan istrinya sendiri.Pasalnya, Shireen mencintai Irfan sampai rela mengorbankan segalanya. Dia tidak mungkin melakukan hal yang mengkhianati suaminya. Ucapan itu seketika membuat persahabatan mereka selama 20 tahun ini menjadi retak.Ralph menggertakkan gigi pelan, menahan emosi dan kekecewaannya, lalu berkata dengan nada datar, "Aku nggak cinta lagi. Dia itu anak angkat ibuku. Bagiku, dia cuma seperti adik sendiri."Namun, Irfan tampak tidak begitu yakin. "Hubungan kakak-adik yang bukan sedarah, tetap lebih baik jaga jarak. Menurutmu gimana?"Ralph semakin sulit menggambarkan perasaannya, tapi untungnya akalnya masih waras. Dia bisa mengerti maksud ucapan Irfan. Kalau saja hubungannya dengan Shireen selama ini tidak begitu

Ralph memegangi pelipisnya dengan satu tangan. Rahangnya tampak mengeras saat dia menggertakkan gigi dan kepalanya terasa pusing saking marahnya.Kenapa semua wanita sesulit ini untuk dimengerti?Saat dia mengabaikan dan bersikap dingin pada Nikki, wanita itu justru selalu setia berada di sisinya dengan lembut dan penurut. Namun sekarang saat dia akhirnya sadar dan mulai memperlakukan Nikki dengan hangat dan peduli, Nikki malah bersikap tinggi hati dan menjaga jarak!Malam itu, Nikki kembali diam-diam masuk ke kamar tamu untuk tidur.Ralph yang sudah menunjukkan sikap baik, malah diperlakukan dingin. Harga dirinya terasa seperti diinjak-injak. Dia pun enggan merendahkan diri lagi dan tidak berusaha membujuk. Malam itu, dia tidur sendirian di ranjang besar. Namun saking kesalnya, dia masih tidak bisa terlelap karena saking kesalnya.....Keesokan paginya.Gosip terus memanas.Meskipun tim humas sudah bekerja keras menghapus semua kata kunci trending di internet, kabar tersebut telah men