Arga kini duduk di ruangannya, kursi berderit pelan ketika ia bersandar. Di hadapannya, Desta terikat di kursi besi dengan mata yang masih terpejam.Awalnya Arga sempat yakin ia salah tangkap. Namun, ponsel yang mereka temukan di saku Denis membungkam segala keraguannya. Layar ponsel itu masih menampilkan riwayat pesan yang jelas-jelas sama dengan jalur komunikasi target.Arga mengusap rambutnya sendiri. Rasa frustasi menghantamnya keras. Ia bahkan tak sanggup menatap lama wajah Desta, orang yang selama ini ia kenal sebagai keluarga, yang pernah ia hormati sebagai kakak ipar.Di sisi lain, Nova memperhatikan Arga yang sedari tadi tampak gelisah. Arga memang tidak pernah menjelaskan siapa Desta, namun dari tatapan matanya, Nova bisa menebak ada sesuatu di antara keduanya. Ia berdehem pelan, lalu bertanya hati-hati, "Apa yang akan kita lakukan setelah ini?"Arga mengalihkan pandangan sejenak, wajahnya menegang. Setelah diam beberapa detik, ia akhirnya menjawab lirih, "Bangunkan dia."No
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-22 อ่านเพิ่มเติม