Home / Romansa / Suamiku ternyata seorang Intel / Kejujuran dari sang suami

Share

Kejujuran dari sang suami

Author: Simplyree
last update Last Updated: 2025-09-16 10:41:26

"Intel? Maksudnya?" tanya Vita dengan kening berkerut. Ia memajukan tubuhnya seolah ingin mendengar penjelasan lebih dari suaminya.

Arga mengangguk pelan. Pria itu meremas kedua tangannya dengan tujuan mengurangi rasa gugup yang perlahan naik.

"Iya. Mas adalah intel. Kamu benar, mas sebenarnya ngga kerja di Starbright Company, semua itu bohong. Mas bahkan belum pernah masuk ke perusahaan itu," jelas Arga lirih. Pria itu memerhatikan perubahan raut wajah istrinya yang terpampang jelas.

Vita terdiam sejenak setelah mendengarkan penuturan dari suaminya. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Berarti... berarti Mas Arga sebenarnya polisi?" tanyanya memastikan. Setahunya intel biasanya bekerja di kepolisian. Selain itu, melihat postur suaminya yang tinggi kekar, pria itu memang cocok sebagai seorang polisi.

Namun, Arga menggeleng sambil tersenyum tipis. "Bukan. Mas bekerja sendiri, jadi bisa dibilang intel bayaran," jawabnya tenang.

"Intel... bayaran?!" seru Vita tanpa sadar. Berdasa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suamiku ternyata seorang Intel   Pertanyaan menjebak

    Selama beberapa saat sepasang suami istri itu hanya saling bersitatap. Vita tetap menunggu jawaban dari suaminya mengenai keabsahan pernikahan mereka. Arga perlahan mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan sang istri. "Mas tahu kamu pasti bingung mengenai masalah ini. Tapi kamu tenang aja, kedua KTP itu sah dan diakui oleh negara. Mas punya koneksi orang dalam yang bekerja di Dukcapil yang bisa membuat dokumen resmi seperti ini," jelas pria itu tenang.Vita belum sepenuhnya percaya dengan apa yang dijelaskan oleh suaminya. Selama setahun ini Arga sudah berhasil membohonginya, bisa saja sekarang pria itu juga berbohong agar dirinya tenang kan?Arga seolah paham dengan kekhawatiran sang istri. Ia menatap wajah ayu itu lekat-lekat kemudian bertanya, "Kenapa? Kamu ngga percaya sama apa yang barusan mas bilang?" Vita menggeleng pelan. "Bukan gitu. Aku cuma masih merasa bingung aja sama apa yang baru aku dengar hari ini," jawabnya jujur.Arga tersenyum tipis. "Mas paham kamu pasti

  • Suamiku ternyata seorang Intel   Semakin terlihat jelas

    "Keduanya nama asli baik Arga maupun Reksa. Hanya saja di dunia intel, mas lebih dikenal dengan nama Reksa Adinata," jawab Arga dengan lembut. "Ooh gitu... Tapi kok Mas Arga bisa punya dua KTP dengan nama yang beda? Apa satunya KTP palsu?" tanya Vita penasaran. "Kamu geledah KTP punya mas?" tanya balik Arga dengan sebelah alis terangkat. Vita langsung merasa kikuk. Kini ia ketahuan telah menggeledah isi dompet pria itu. "Ngga sengaja. Salah sendiri naruh dompet sembarangan," jawabnya beralasan. Arga menyipitkan matanya dengan raut wajah serius. Pria itu memang tidak suka barang pribadinya disentuh untuk alasan apapun. Vita yang ditatap seperti itu merasa risih sekaligus takut. Terlebih lagi setelah mengetahui pekerjaan asli suaminya. "Aku tahu itu salah. Tapi... tapi itu bukan hal penting yang untuk saat ini! Coba Mas Arga jelasin ke aku gimana caranya punya dua KTP!" seru Vita tak sabar. Ia mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Arga tampak menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

  • Suamiku ternyata seorang Intel   Kejujuran dari sang suami

    "Intel? Maksudnya?" tanya Vita dengan kening berkerut. Ia memajukan tubuhnya seolah ingin mendengar penjelasan lebih dari suaminya.Arga mengangguk pelan. Pria itu meremas kedua tangannya dengan tujuan mengurangi rasa gugup yang perlahan naik."Iya. Mas adalah intel. Kamu benar, mas sebenarnya ngga kerja di Starbright Company, semua itu bohong. Mas bahkan belum pernah masuk ke perusahaan itu," jelas Arga lirih. Pria itu memerhatikan perubahan raut wajah istrinya yang terpampang jelas. Vita terdiam sejenak setelah mendengarkan penuturan dari suaminya. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa."Berarti... berarti Mas Arga sebenarnya polisi?" tanyanya memastikan. Setahunya intel biasanya bekerja di kepolisian. Selain itu, melihat postur suaminya yang tinggi kekar, pria itu memang cocok sebagai seorang polisi. Namun, Arga menggeleng sambil tersenyum tipis. "Bukan. Mas bekerja sendiri, jadi bisa dibilang intel bayaran," jawabnya tenang."Intel... bayaran?!" seru Vita tanpa sadar. Berdasa

  • Suamiku ternyata seorang Intel   Keluh kesah yang terpendam

    "Ce... Cerai? Maksudnya?" tanya Arga dengan gemetar. Matanya sempat membelalak, lalu perlahan meredup, seolah cahaya di dalamnya padam seketika. Ia menatap istrinya lekat-lekat seolah menuntut penjelasan lebih. Ia tak mengerti mengapa Vita bisa mengucapkan kata sakral itu dengan begitu mudahnya. Vita mengangguk pelan. Ia mengusap air mata yang perlahan turun membasahi pipi. "Sebelum menikah aku udah pernah bilang kan, kalau hal yang paling ngga bisa aku terima adalah kebohongan. Jadi, kalau Mas Arga masih mau menjalin rumah tangga sama aku, Mas Arga harus jelasin semuanya sejujur-jujurnya tanpa ada kebohongan lagi!" seru Vita tegas.Arga menelan ludah. Keningnya terlipat seolah sedang berpikir keras. Ia mengusap rambutnya hingga berantakan."Setelah apa yang aku lihat hari ini, Mas Arga masih ngga mau jujur juga?" tanya Vita tajam melihat suaminya hanya terdiam tanpa ada niat untuk menjelaskan apa yang telah terjadi."Bukan gitu sayang, mas cuma butuh waktu sebentar," elak Arga deng

  • Suamiku ternyata seorang Intel   Ancaman untuk bercerai

    “Sa… sayang? Kamu ngapain ada di sini?” Arga tertegun, matanya membesar tak percaya dengan sosok tak asing di depannya. Pistolnya masih teracung, namun suaranya mendadak bergetar. Begitupun dengan Vita, ia menatap suaminya tak percaya. Sosok yang tadi ia takuti ternyata adalah suaminya sendiri. Perlahan ia menurunkan tangannya yang tadi terangkat.“Harusnya aku yang tanya… ngapain Mas Arga ada di sini?” tanya Vita dengan suara gemetar.Matanya kemudian beralih ke arah pistol yang teracung di tangan Arga. Ia menelan ludah, rasa takut dan bingung bercampur jadi satu.“Terus… terus Mas Arga kok bisa pegang pistol?” tanya Vita lirih.Arga tak langsung menjawab. Rahangnya menegang, matanya berpindah ke arah para pria yang masih berdiri dengan tangan terangkat. Mereka juga menghentikan langkah, kini hanya bisa menatap pasangan suami istri itu dengan wajah heran. "JAWAB AKU!" ulang Vita karena Arga tak kunjung menjawab.Arga mengusap wajahnya dengan sebelah tangan. Ia menatap Vita dengan t

  • Suamiku ternyata seorang Intel   Sosok tak terduga

    Setelah hampir satu jam berkeliling kota, Vita akhirnya berhenti di sebuah tempat yang tampak sepi. Tak ada kendaraan yang melintas, hanya motornya yang terparkir di sisi jalan. Ia bahkan belum pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya.Vita mengecek lokasi suaminya di ponsel, dan benar saja titik keberadaan Arga berada tepat di tempat ia berhenti. Ia menoleh kanan-kiri, tapi mobil Arga tak terlihat."Mas Arga di mana sih?" gumam Vita. ia menghela napas panjang mencoba untuk menenangkan diri. Ia memejamkan matanya sejenak untuk berpikir apa yang harus ia lakukan setelah ini.Tiba-tiba, terdengar suara mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Vita menoleh. Ia kemudian melihat beberapa pria bertubuh besar turun dari mobil. Tubuh mereka di penuhi tato dan luka goresan.Mata Vita sontak terbelalak. Ia menduga pria tersebut adalah preman yang mungkin saja akan melukainya. Ia segera memutar kontak motornya, namun seorang pria berambut panjang sudah dulu mengambil kontak motornya dari tempat.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status