Pagi, setelah sarapan bersama seperti biasa, aku berniat untuk kembali ke kamar . Hanya saja langkahku terhenti saat mendengar deru mesin mobil yang meraung di halaman. Tak lama, langkah-langkah kaki terdengar cepat dari bawah. Suara pintu dibuka dengan keras, lalu diiringi suara tegas, seperti suara ayah Fatih, Pak Ibrahim Maulana."Fatih! Fatih! Keluar kamu!" Fatih yang baru saja bersiap untuk ke kantor, hanya menatapku dengan bingung. "Jangan turun! Apapun yang terjadi, jangan turun sebelum semua jelas!" Fafih memperingaatkanku dengan sorot mata tegas, aku yang masih tak memahami apa yang terjadi, hanya mengangguk. Kuurungkan langkah kaki memasuki kamar, tapi berhenti di sudut pilar."Ada apa, Yah. Kenapa teriak-teriak pagi begini?" Suara Fatih sepertinya meminta penjelasan pada Pak Ibrahim. Plak!Aku terdiam beberapa saat. Suara tamparan. Aku mencoba melihat dengan hati-hati. Tampak Fatih sedang memegangi pipinya. Apakah Fatih yang di tampar? Kalau melihat siapa yang datang, msm
Last Updated : 2025-08-02 Read more