Hingga matakupun terasa semakin berat dan enttah sejak kapan, aku tertidur lelap. Sampai suara klakson membuatku terbangun. Aku mengerjap sesaat. Pandanganku menangkap hamparan sawah yang mulai menguning dengan burung-burung yang berterbangan mencari makan.."Udah bangun?" Suara Bayu menyapa lirih. "Hem!" Aku menjawab pendek sambil tak memindahkan pandangan dari sawah-sawah. Sungguh, aku mulai merindukan bapak dan ibu. "Sebentar lagi sampai rumah, Nduk!" Mbok Nah turut memberi informasi. "Iya, Mbok!" Aku menoleh sebentar lalu kembali menatap pemandangan di luar jendela. Sesekali aku mengelus perutku. Syukurlah, selama perjalanan aku tak merasakan apapun. Aku menegakkan tubuh. Sambil tak henti-henti menikmati. Jalanan desa memang tak seramai kota, hanya beberapa orang lalu-lalang dengan motor ataupun sepeda, sementara rumah-rumah sederhana berderet, beberapa beratap genteng merah, sebagian lagi berdinding bambu. Benar-benar asri dan memanjakan mata. Aku menarik napas panjang, dan
Last Updated : 2025-08-19 Read more