Home / Urban / Terjerat Hasrat Nyonya Muda / Ada apa dengan Mark?

Share

Ada apa dengan Mark?

Author: Rafasya
last update Last Updated: 2025-07-28 13:44:02

“Ka–kalian?” Eliza tercekat saat melihat dua pria berbadan tegap berseragam hitam berdiri tegap di depan vila. Wajah mereka datar.

Dua pengawal kepercayaan Mark.

Eliza nyaris mundur satu langkah tanpa sadar.

“Mau apa kalian ke sini?” tanyanya, suaranya bergetar halus, berusaha tetap tenang meski jantungnya berdebar tak karuan.

Salah satu dari mereka menjawab dengan suara berat, “Tuan Mark memerintahkan kami untuk menjemput Anda, Nyonya. Kami diminta memastikan Anda kembali ke mansion hari ini.”

Darah Eliza serasa surut dari wajahnya.

Mark ... tahu? Tidak mungkin. Atau mungkin?

Ia cepat menggeleng dalam hati, menepis segala kemungkinan terburuk. Namun, napasnya mulai memburu. Ia menoleh sekilas ke dalam vila. Di dalam sana, kamar Zavier masih berantakan. Seprai tak rapi. Pakaian tercecer. Dan yang paling gawat: Zavier masih tertidur pulas dalam kondisi telanjang.

“Baiklah ... kalian tunggu saja. Aku ... aku mau mandi dulu sebelum pergi,” ucap Eliza dengan senyum dipaksakan, berharap me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Nyonya Muda   Menginjak tangan

    Mark mempersempit jarak hingga hanya sejengkal dari Eliza. Ia menatap leher wanita itu dengan sorot mata curiga, lalu mengembuskan napas kasar. Wajahnya mendekat, membuat Eliza refleks memalingkan wajahnya sedikit.“Oh … hanya ruam,” gumam Mark akhirnya, nada suaranya menurun. “Apa kau gatal-gatal di sana, El?”Eliza terkesiap, kemudian tergagap, “Eh … I-iya. Mungkin karena cuaca yang dingin. Kulitku memang sensitif belakangan ini.”Mark mengangguk pelan, meskipun matanya belum sepenuhnya melepaskan kecurigaan. “Hmm, kupikir kau terluka tadi,” ucapnya lagi, mencoba tampak tak peduli.Eliza tersenyum kaku. “Hehe …”Diam sejenak.“Baiklah, ayo kita makan siang,” ujar Mark akhirnya, berbalik menuju pintu.Eliza mengangguk cepat. Mereka berjalan keluar dari kamar beriringan. Langkah kaki Mark mantap dan percaya diri, seakan menguasai seluruh rumah. Sementara Eliza di sampingnya berusaha menyembunyikan gugup dan degup jantung yang belum juga mereda. Ia beberapa kali melirik ke arah lorong

  • Terjerat Hasrat Nyonya Muda   Tanda merah

    “Nyonya, sedang apa anda di sini?” ucap Zavier, suaranya bergetar pelan. Ia berdiri kaku di depan pintu, matanya melebar karena terkejut melihat sosok Eliza berdiri di tengah kamarnya. Jantungnya berdetak lebih cepat, bukan hanya karena terkejut, tetapi juga karena sadar akan resiko besar dari kehadiran wanita itu.Eliza tidak menjawab. Dengan langkah cepat, dia menghampiri Zavier, lalu tanpa aba-aba langsung memeluk pria itu dengan erat. Wajahnya menenggelam dalam dada Zavier, dan tubuhnya sedikit menghangat.“Aku merindukanmu, Zavier. Aku sudah berusaha melupakanmu, sungguh. Aku sudah berusaha menjauh. Tapi aku tidak bisa,” bisiknya parau, nyaris seperti tangisan yang ditahan.Zavier terdiam. Tubuhnya menegang, pikirannya berputar. Kini, istri orang—nyonya besar keluarga yang ia layani, tengah memeluknya dengan penuh perasaan.Dia akhirnya membalas pelukan itu pelan, satu tangannya menyentuh bahu Eliza, mencoba menjauhkan tubuh mereka sedikit. Tapi Eliza justru memeluknya lebih erat

  • Terjerat Hasrat Nyonya Muda   Perhatian Eliza

    “WOAH, bagus sekali. Seorang istri majikan memeluk pelayan?”Suara sarkas itu menghentak udara. Eliza dan Zavier serempak menoleh, tubuh mereka terlonjak kaget. Eliza segera melepaskan pelukannya, wajahnya pucat pasi.“M-Mommy?!” ucapnya tergagap.Darisa berdiri dengan tangan terlipat di dada, matanya menyipit tajam menatap mereka berdua.“Aku hanya butuh udara segar dan ... sedikit pelukan,” gumam Eliza mencoba tenang.“Tentu saja, udara segar dan pelukan pelayan pria. Sangat menyegarkan, bukan?” ejek Darisa dengan senyum mengejek yang menusuk.Zavier menunduk, nyaris tak bisa bernapas. Dia berdiri kaku beberapa detik setelah melihat Darisa.“Kau, pelayan! Beraninya memeluk menantuku!”“Aku ... aku hanya ingin menghibur Nyonya Eliza.”Wajahnya berubah tegang, dia perlahan mundur selangkah, membungkuk sopan meski gugup.“Maafkan saya, Nyonya … saya permisi dulu.”Tanpa menunggu jawaban, Zavier berbalik dan melangkah cepat menjauh dari taman, menyisakan Eliza yang masih terpaku di temp

  • Terjerat Hasrat Nyonya Muda   Mark selingkuh?

    “Apa yang ingin Mommy bicarakan denganku?”Eliza duduk di sofa ruang tamu dengan secangkir teh yang tak kunjung ia sentuh. Di hadapannya, Darisa—menatap tanpa senyum, jemarinya yang berhiaskan berlian mengetuk-ngetuk lengan kursi dengan pelan.“Sudah hampir dua tahun kalian menikah,” ucap Darisa, datar. “Kapan aku bisa menimang cucu, Eliza?”Pertanyaan itu meluncur seperti pisau. Eliza menunduk, menyembunyikan kegugupan dan luka yang berkecamuk di dadanya.“Aku sudah berusaha, Mom ...” bisiknya pelan.“Usaha tanpa hasil tetap kegagalan,” sahut Darisa cepat. “Mark anak tunggal. Dia harus bisa memiliki seorang Pewaris. Jika kau tak bisa memberinya keturunan, aku akan bicara padanya. Banyak wanita muda di luar sana yang siap menggantikan posisimu, Eliza.”Deg!Ucapan itu menghantam seperti gelombang besar menghantam karang. Eliza menggigit bibir bawahnya, menahan air mata yang mulai menggenang di pelupuk mata. Namun sebelum ia sempat membalas, suara mobil terdengar dari luar. Mobil hita

  • Terjerat Hasrat Nyonya Muda   Nyonya Darisa

    3 jam kemudian mereka sampai di mansion keluarga Willson. Begitu kaki Eliza melangkah ke dalam mansion, hawa dingin dan suasana tegang langsung menyergapnya. Aroma mawar dari vas kristal di sudut ruangan tak mampu menenangkan degup jantungnya. Ia baru saja ingin melepas sepatu hak tingginya, tapi tiba-tiba suara yang begitu dikenalnya menggema dari arah ruang tamu. “Eliza,” Langkah Eliza terhenti. Kepalanya menoleh perlahan. Di sana, Ibu mertuanya—Darisa, duduk dengan anggun. Wanita paruh baya itu menatapnya dengan tajam. “Mom?” Eliza mencoba tersenyum, meski bibirnya terasa kaku. “Apa, kau terkejut?” ucap Darisa, suaranya tenang namun menusuk, khas wanita berdarah bangsawan yang terbiasa memimpin banyak orang. “Ah, tidak. Aku hanya tidak menyangka Mom sudah pulang. Bagaimana kondisi Daddy?” Eliza mencoba bersikap wajar, menahan gugup. Darisa bangkit dari duduknya, kemudian dia mendekat. “Sudah jauh lebih baik. Tapi aku bosan di sana. Jadi, aku memutuskan untuk kembali ke rumah

  • Terjerat Hasrat Nyonya Muda   Ada apa dengan Mark?

    “Ka–kalian?” Eliza tercekat saat melihat dua pria berbadan tegap berseragam hitam berdiri tegap di depan vila. Wajah mereka datar.Dua pengawal kepercayaan Mark.Eliza nyaris mundur satu langkah tanpa sadar.“Mau apa kalian ke sini?” tanyanya, suaranya bergetar halus, berusaha tetap tenang meski jantungnya berdebar tak karuan.Salah satu dari mereka menjawab dengan suara berat, “Tuan Mark memerintahkan kami untuk menjemput Anda, Nyonya. Kami diminta memastikan Anda kembali ke mansion hari ini.”Darah Eliza serasa surut dari wajahnya.Mark ... tahu? Tidak mungkin. Atau mungkin?Ia cepat menggeleng dalam hati, menepis segala kemungkinan terburuk. Namun, napasnya mulai memburu. Ia menoleh sekilas ke dalam vila. Di dalam sana, kamar Zavier masih berantakan. Seprai tak rapi. Pakaian tercecer. Dan yang paling gawat: Zavier masih tertidur pulas dalam kondisi telanjang.“Baiklah ... kalian tunggu saja. Aku ... aku mau mandi dulu sebelum pergi,” ucap Eliza dengan senyum dipaksakan, berharap me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status