“Zavier … ini benar-benar kau?” suara Eliza bergetar di sela musik waltz yang mengalun lembut. Dia menatap lurus ke dalam manik mata biru Zavier, mencari kehangatan lama yang pernah dia kenal.Namun Zavier hanya menatapnya datar, seolah wajah di hadapannya adalah orang asing. “Kau mengenalku?” tanyanya pelan dan dingin.Senyum di bibir Eliza langsung pudar. Dia tertegun, jantungnya seakan diremas. “A-apa maksudmu? Ini aku, Eliza. Kau sungguh tidak mengenaliku?”Zavier mengangkat alis tipis, memiringkan kepala sedikit, seolah berpikir keras. “Eliza …? Aku rasa, aku tidak pernah mengenal seorang Eliza.” Suaranya lirih, namun tajam menusuk, seperti pisau yang dipelintir di dada Eliza.“Eliza Willson,” gumamnya, berusaha menahan air mata yang menggenang. “Zavier … jangan bercanda seperti ini. Aku minta maaf, aku menyesal atas semua yang terjadi dulu, sungguh.”“Tapi aku tidak mengenalmu, Nona.“Deg!“Tidak. Kau pasti sedang berpura-pura. Kau masih marah padaku, kan?“Langkah dansa merek
Terakhir Diperbarui : 2025-09-16 Baca selengkapnya