Meysha menghampirinya, tangannya memegang lengan Kaivan dengan ekspresi memelas.“Mas, ayo temani aku ke pertemuan bisnis sore ini ya, please,” ucapnya dengan nada merengek manja. “Aku bener-bener nggak ngerti masalah kerjaan, sementara Papa masih sakit, dan semua staf kantor kayaknya terlalu formal, nggak nyaman.”Kaivan menarik sedikit lengannya agar bebas. “Kenapa harus kamu yang turun langsung? Bukannya Papa kamu punya banyak orang kepercayaan?”“Iyaaa sih,” jawab Meysha sambil memonyongkan bibir. “Tapi aku pengin tahu sendiri prosesnya, Mas, aku nggak mau terus-terusan dianggap cuma bisa shopping doang. Lagipula, Mas kan berpengalaman soal beginian.”Ia mendekat sedikit, nadanya semakin lembut dan memohon. “Tolong aku ya, Mas. Kamu satu-satunya orang yang aku percaya banget …”Kaivan menatapnya lama. Datar. Suaranya tenang, tapi terdengar tegas. “Meysha, ini bukan tugasku.”Meysha tersenyum kecut, tapi masih menahan gengsi.
Last Updated : 2025-08-17 Read more