Part 34 Kaivan dan Berlian duduk berdua di teras rumah, angin sore bertiup pelan. Berlian terlihat memandang jauh ke halaman, matanya mengandung kegelisahan. “Berlian, kamu kan masih punya wali, apa kamu ingin cari kakakmu dulu? Kita usaha dulu. Kalau memang dia nggak bisa, kita pakai wali hakim.” “Tapi Bang Eris itu, Mas tahu sendiri dia seperti apa. Aku takut justru malah bikin masalah.” Kaivan menatapnya dengan lembut, lalu meraih tangannya. “Kita coba dulu, ya? Bagaimanapun, dia tetap keluarga kamu. Minimal kita sudah berusaha.” Berlian menghela napas berat, lalu mengangguk ragu. “Baik, kita coba.” Sore itu, mereka berdua berkeliling mencari keberadaan Eris. Dari beberapa orang, mereka dapat informasi kalau Eris sering nongkrong di sebuah warung kecil di ujung kampung. Ketika sampai di sana, aroma menyengat alkohol langsung menyambut. Di pojok warung, terlihat Eris sedang du
Last Updated : 2025-08-25 Read more