All Chapters of Legenda Pendekar Biru: Chapter 461 - Chapter 470

“Maju dengan amarah hanya akan merugikan dirimu sendiri, terlebih lawan yang akan kalian hadapi bukan mahluk sembarangan. Cukup pasukan kita saja yang menjadi korban, sisanya kita harus menyerang dengan kepala dingin,” kata Zaladama.“Cih! Kau tahu apa tentang perang Zaladama, bukankah pasukanmu juga kalah olehnya?” Ratu Sihir melemparkan tatapan dingin.“Hahaha, justru karena hal itu kau harus bisa memetik pelajaran Ratu. Tidakkah kau pikir mengapa pasukanku bisa kalah?” Zaladama tertawa.“Itu benar, kita terlalu meremehkan lawan,” angguk Sunguk menimpali.“Grrrrr,” Kaisar iblis menggeram menenangkan diri.Sementara Ratu Sihir menggertakan gigi memandang Galuh penuh kebencian.Dia memang sangat marah kepada Galuh, begitu juga dengan kaisar Iblis. Tetapi perkataan Zaladama ada benarnya sehingga semuanya sepakat akan menghadapi Galuh bersama-sama.Pasukan kaisar Iblis yang tadi mundur sudah kembali berkumpul membentuk barisan, mereka dipimpin oleh Varja dan Zalim sebagai pucuk panglima

“Ma-mahluk apa dia sebenarnya?” gumam panglima Shoka tidak percaya.Baru kali ini dia menyaksikan pertempuran tingkat tinggi seperti itu, membuatnya merasa menjadi sangat lemah.“Pantas gusti ratu mengatakan bahwa Zaladama bukan lagi tandingan para dewa. Ternyata benar, kekuatannya begitu mengerikan,” panglima Shoka meracau sendiri di tengah medan pertempuran.Sementara Dewi Naparati semakin terpesona kepada Galuh. Namun kali ini wanita itu sudah bisa sedikit mengendalikan diri di mana bagaimana pun, Galuh bukanlah makhluk yang bisa dirinya jangkau.Dibagian cakrawala lain, Ciung juga bertarung sengit dengan Kaisar Iblis.Berbagai bola api terus burung tersebut lontarkan, tetapi sang kaisar yang memang memiliki kesaktian di atasnya selalu mampu menghindar.Sejak terbebas dari putri Arum (Putri Bungsu Galuh), Ciung melakukan latihan keras bersama Galuh.Dia sadar kanuragannya waktu itu masih sangat lemah, sementara tanggungjawab yang dirinya emban amatlah berat di mana Ciung memiliki t

Kanuragan Galuh memang belum mencapai alam Rasa, bahkan alam cipta pun dia malas meningkatkannya.Tetapi jurus yang dia pelajari bukan jurus biasa, di mana kekuatan jurus tersebut mampu mengimbangi seorang yang lebih kuat dari dirinya.Wush!Kedua aura kekuatan maha besar dari Galuh dan Zaladama bertemu, mengakibatkan dunia mengalami banyak retakan.Bahkan gunung-gunung berapi di daratan besar mengalami erupsi akibat tidak mampu menahan tekanannya.“Ini akan buruk! Kita harus menghadapi dia sedikit lebih tinggi di batas langit,” ucap Galuh kepada Kalayuda.“Aku akan meredam kekuatannya semampuku,” angguk Kalayuda.Yang dia maksud adalah kekuatan dari dampak pertemuan serangan yang akan Galuh lakukan.“Terimakasih,” Galuh menyeringai lebar.Baru setelah itu, sosoknya tiba-tiba hilang. Galuh sengaja naik lebih tinggi ke batas langit agar Zaladama mengejarnya.Dan benar saja, apa yang dia harapkan langsung terjadi di mana Zaladama tiba-tiba sudah muncul di hadapannya dengan telah menebas

Dewala atau lebih dikenal sebagai Petruk merupakan adik kedua dari Batara Astrajingga.Putra Semar yang kita kenal sebagai Ki Lurah Badranaya atau Batara Ismaya, sosok Maha Dewa sakti yang tidak suka kekuasaan.Sedari awal, Dewala sebetulnya sudah berada di dalam tubuh Galuh jauh sebelum keberangkatannya.Namun dia tidak bisa keluar sembarangan di mana dirinya memiliki kutukan sakral dari ayahnya berupa larangan untuk tidak pergi meninggalkan semesta Maniloka.Siapa pun putra Semar, tubuh mereka akan langsung hancur jika menampakan diri di semesta berbeda. Termasuk Dewala.Hanya saja, kali ini lain ceritanya. Mengetahui Galuh sedang terdesak dan mendapatkan musuh kuat, Dewala segera melakukan tapa brata meminta sang ayah agar melepaskan kutukannya.Berkat permintaan Dewala yang tulus, Batara Ismaya pun tidak bisa tidak mengabulkannya. Terlebih permintaan itu menyangkut keselamatan muridnya.Sehingga ketika Galuh panggil, Dewala pun langsung muncul menunjukan diri.Dia menghadang seran

“Hahaha, tentu saja kang,” angguk Galuh.Keak! Kaeak!Ciung berdiri kegirangan karena kedua sayapnya yang tadi tanggal tumbuh kembali seperti semula.“Pu-putriku,” Prabu Dorokundo ikut berdiri menghampiri putri Kianti.“Ayah,” Balada juga demikian, dia berlari mendekati Saudagar Weda.“Kak,” Raja Tunggara Setya tersenyum bahagia.Setelah itu, semua orang yang tadi dipulihkan serentak membungkuk mengucapkan terimakasih kepada Batara Dewala.Termasuk para siluman dan Hewan buas, membuat Batara Dewala seketika tertawa senang.“Hahaha, sudah lama aku tidak merasakan yang seperti ini. Tapi sudahlah, kalian tidak pelu berlebihan seperti itu,” ungkap Batara Dewala.**Di atas langit, para pembesar Faksi Langit Putih juga terlihat sedang memulihkan kelompok Zaladama. Termasuk kaisar iblis dan Ratu Sihir.Entah apa tujuan mereka memulihkan para mahluk jahat itu, yang jelas setelah ini bencana yang lebih besar pasti akan segera datang.Dan benar saja. Tepat ketika Zaladama dan kawanannya sudah