“Maafkan aku paman, aku pergi tanpa pamit sehingga merepotkanmu sampai datang kemari,” ungkap Madu Lanang.“Hahaha, tidak apa, Lanang. Justru aku harus berterimakasih kepadamu, karena jika tanpamu, aku tidak akan menemukan kenyataan ini,” Galuh tertawa.“Kwii, kwii,” ungkap Limo.“Aku juga,” Asgar menundukan wajah.“Hahaha, kalian juga. Kalian semua adalah keluargaku yang berharga,” Galuh menggeleng.“Salam tuan,” sapa kelompok Guralang.“Salam juga wahai kesatria. Kalian pasti sahabat putraku bukan, terimakasih karena telah menemani perjalanannya,” ungkap Galuh.“Anda terlalu memuji tuan, kami sangat tersanjung,” ungkap Toraka mewakili.“Berdirilah, sekarang kita akan berperang,” pinta Galuh kemudian.“Kami siap menjalankan perintah,” angguk Guralang sembari serentak berdiri.Namun ketika Galuh akan mulai melihat situasi musuh, Yunla, Cantika Ayu, dan Nindhi malah mendatanginya dengan wajah merona seperti menahan malu.“Kalian? Mengapa memasang wajah seperti itu? Kau juga?” Galuh men
Last Updated : 2025-10-18 Read more