Livi bingung sendiri, tidak tahu harus melakukan apa. Ketika Arch mendekat, dia reflek mundur. Pria di depannya sungguh misterius."Mau teh?" Mendadak Livi bertanya. Tiba-tiba ide muncul di benaknya."Dia gak ngeteh kalau malam, Nya," cetus Satria yang dengan cepat menyesuaikan diri ketika Arch muncul."Oh, lalu? Padahal teh baik untuk gangguan tidur," cetus Livi."Aku tidak susah tidur," tegas Arch."Apaan, waktu itu kamu tidur sambil ngigau.""Kamu tahu?""Gimana gak tahu, tangan segede gaban nimpa orang. Kaki kek tukang main bola hampir nendang aku."Paras Arch berubah masam. Livi terang-terangan membuka aibnya. "Sembarangan!""Situ tidur, mana tahu."Arch bungkam, Arch beberapa waktu belakangan dia memang mengalami gangguan tidur. Tapi itu sebelum bertemu Livi, sejak dia tidur seranjang dengan Livi. Walau tanpa melakukan apapun, kualitas tidur pria itu membaik.Tapi Arch yakin kalau di awal pernikahan mereka, kesulitan tidurnya belum sepenuhnya hilang. Tidak heran kalau Livi sempa
Last Updated : 2025-08-10 Read more