Jannah terdiam, berpura-pura tak mendengar. Ia menutup matanya rapat-rapat, menahan gejolak di dadanya. Air mata yang tadi sudah kering kembali mengalir perlahan ke bantal. Hatinya hancur, namun ia memilih diam.Deon menarik napas lega. Senyum tipis terlukis di wajahnya karena mengira Jannah baik-baik saja. Ia menunduk, mengecup lembut bahu istrinya di atas selimut, lalu berbaring di sisi lain ranjang.Tanpa ia tahu, di balik keheningan itu, hati Jannah merintih pelan, walau dia sudah tahu, tapi masih juga rasa itu nyeri bagai teriris oleh kenyataan bahwa baginya, cinta Deon tak pernah ada.Keesokan paginya, suasana rumah keluarga Mahendra terasa lebih kaku dari biasanya. Di ujung meja, Kakek Robert sudah duduk dengan wajah serius, menatap tajam setiap gerakan orang yang ada di ruangan.Deon berjalan masuk lebih dulu, mengenakan kemeja putih rapi, wajahnya masih menyimpan lelah malam tadi. Matanya langsung mencari sosok Jannah, yang melangkah pelan dengan
Last Updated : 2025-09-16 Read more