"K-kamu bisa pakai jas aku saja, Naila. Aku kenal laundry dekat sini, cepat kok. Paling… dua jam, bajumu bersih lagi." Cahyo berbicara cepat, matanya menunduk, tak sanggup menatap wajah Naila langsung.Naila memandangi keduanya bergantian. Napasnya memburu, antara malu dan kesal. Situasi ini begitu konyol, dan dua pria di hadapannya berebut memberi solusi seperti dalam drama komedi."Astaga… kalian berdua ini…" Naila menekan pelipisnya, menarik napas panjang. "Dengar ya, aku cuma mau pulang. Nggak ke butik, nggak juga laundry, nggak apa-apa. Aku mau mandi, ganti baju, tidur, dan melupakan kejadian memalukan ini."Namun Vincent tidak mengindahkan ucapan Naila. Ia menatap Cahyo, lalu berbicara dengan nada tajam."Kalau noda kopi sampai mengering, bajunya rusak. Itu kulit asli 'kan? Laundry? Dua jam? Jangan konyol. Kau mau gadis cantik ini kedinginan? Kita beli yang baru. Selesai."Cahyo meremas ujung jasnya sendiri, jelas tertekan dengan tatapan menu
Last Updated : 2025-09-12 Read more