“Kau pasti kaget, nona Berry,” Lelaki karismatik itu duduk di sofa tunggalnya, menyilangkan kaki, sambil mengamati dengan wajah ramah, “Hansandy memanglah anak semata wayangku.”“Ow ...”Saking tak tahunya hendak bagaimana, Shen hanya bisa terpaku dan bergumam. Tengkuknya dijalari hawa dingin, ruangan itu terasa semakin menenggelamkannya.“Jangan pernah beri tahu yang lain, kalau kau masih mau bekerja!”Shenina hanya bisa manggut-manggut. Lagi pula pria itu sangat aneh, jika memang resto itu miliknya, kenapa ia harus menyamar jadi manajer saja. Ia kan bisa membanggakan diri tanpa perlu direndahkan orang lain, atau para pelanggan yang komplain mungkin.“Ehem ...”Muka manajer Han langsung datar ketika mendengar kode dari papanya yang masih tampak tenang.“Ah, Nael sedang bermain di kebun belakang!”Han langsung ke luar dengan terburu-buru. Rasa rindunya kepada Nael sudah membuncah, ia terlihat bersemangat kali ini.“Ehmm ... Nona Shenina, apa aku bisa memanggilmu, nak, saja?”
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-06 อ่านเพิ่มเติม